14
Sep
09

Paguyuban Devosi Kerahiman Ilahi

Hal 30PDKI adalah singkatan dari Paguyuban Devosi Kerahiman Ilahi. Di Paroki HKY ini, PDKI tersebut diresmikan pada 03 Agustus 2007 oleh bapak Uskup sendiri melalui misa Jumat pertama. Dan terpilih sebagai ketuanya adalah Elisabeth Emmy Tjiptarahardja.

Kegiatan rutin yang dilakukan setiap bulan adalah mengadakan Doa Koronka yang dilanjutkan dengan misa Jumat Pertama serta Adorasi kepada Sakramen Mahakudus di gereja HKY setiap pukul 15.00. Kegiatan lain adalah mengadakan doa Novena Kerahiman Ilahi yang dimulai pada Jumat Agung dan diakhiri dengan misa perayaan pesta Kerahiman Ilahi pada Minggu Paskah II.

Devosi Kerahiman Ilahi adalah suatu kebaktian yang memberikan keyakinan kepada umat manusia bahwa Allah itu maharahim dan mahapengampun, untuk percaya penuh kepada Allah dan belajar menerima belas kasihNya dengan ucapan syukur. Devosi yang diperkenalkan oleh santa Faustina (1905-1938) ini adalah devosi yang memang dipersiapkan oleh Tuhan Yesus sendiri untuk menyambut kedatanganNya yang kedua kali, “sebab sudah dekat hari yang mengerikan, yaitu hari pengadilan “ (B.H. II, 305). “Sebelum Aku datang sebagai Hakim yang Maha adil, lebih dahulu Aku akan membuka lebar lebar pintu KerahimanKu. Siapa yang tidak mau melewati Pintu Kerahiman, ia akan melewati pintu pengadilan “ (B.H. III, 39)

Ada beberapa cara untuk mengembangkan devosi ini, yaitu (1) menghormati gambar Kerahiman Ilahi, (2) mendoakan Doa Koronka Kerahiman Ilahi, (3) merayakan Hari Minggu Kerahiman Ilahi dan mendoakan Novena Kerahiman, (4) berdoa pada jam Kerahiman, dan (5) menyebarluaskan devosi ini kepada semua orang di seluruh dunia.

Gambar Kerahiman Ilahi diperoleh melalui penampakan Yesus kepada St. Faustina pada tanggal 22 Februari 1931, Yesus berpakaian jubah putih, tangan kananNya diangkat seperti gerakan memberi berkat dan tangan kiriNya menyentuh pakaianNya di dadaNya. Dua berkas cahaya, yang satu berwarna merah (yaitu melambangkan Darah yang memberi kehidupan bagi jiwa jiwa) dan yang lainnya tidak berwarna (yaitu melambangkan Air yang membersihkan jiwa jiwa), memancar dari balik pakaianNya. Melalui gambar itu Yesus berjanji akan memberi banyak rahmat kepada jiwa-jiwa. “Melalui gambar itu jiwa-jiwa akan mendapat banyak rahmat dan karena itu semua orang harus diberi kesempatan untuk berdoa di muka gambar itu” (B.H. II, 40)

Melalui St Faustina (1937), Tuhan juga meminta waktu khusus untuk mengenang sengsara dan wafatNya yang disebut jam Kerahiman yaitu jam 15.00. Dan Tuhan berjanji pada jam tersebut Dia akan mencurahkan rahmatNya kepada seluruh dunia. Yang lebih istimewa lagi apa saja yang kita doakan pada jam itu dan kita mohon demi sengsaraNya yang kudus Dia tidak akan menolakNya.

Dalam kebesaran kasihNya, Tuhan juga menganugerahkan mukjizat belas kasih yang luar biasa kepada kita yaitu Sakramen Ekaristi Kudus. Dengan mukjizat ini Yesus sungguh hadir secara nyata bersama kita dalam rupa roti dan anggur. Ekaristi adalah pusat devosi kepada Kerahiman Ilahi. Lukisan Yesus Kerahiman dengan sinar berwarna merah dan berwarna pucat, menggambarkan Yesus yang Ekaristis, yang hatiNya telah ditikam dan memancarkan darah dan air sebagai sumber belas kasih bagi kita. Lukisan Kerahiman Ilahi ini merupakan gambaran akan anugerah kurban belas kasih Tuhan yang dihadirkan dalam setiap perayaan misa. Seperti yang ditulis oleh St Faustina dalam penglihatannya “Sinar berwarna merah dan yang berwarna pucat memancar, bukan dari lukisan, melainkan dari Hosti Kudus; dan suatu ketika, sementara imam mengunjukkan Sakramen Mahakudus, ia melihat kedua sinar yang berasal dari lukisan menembusi Hosti Kudus dan dari Hosti memancar ke segenap penjuru dunia” (BCH, 441)

Pada devosi ini Tuhan mengajarkan agar kita selalu melakukan perbuatan belas kasih kepada sesama apapun bentuknya. Bisa dilakukan dengan perbuatan, perkataan (pengampunan atau hiburan) ataupun doa. “Karena di akhir zaman kita akan diadili menurut tindakan belas kasihan, dan kita akan mendapat keputusan kekal sesuai dengan belas kasihan pula” (B.H. III, 43)

Janji Tuhan yang lain kepada devosan kerahiman Ilahi ini adalah “Aku mau memberi rahmat yang berlimpah kepada jiwa jiwa yang berharap pada kerahimanKu. Seperti kemuliaanKu sendiri, Aku akan membela tiap-tiap jiwa pada jam kematiannya, kalau ia berdoa rosario kerahiman atau ada orang lain yang berdoa di dekatnya ketika ia sedang berada dalam sakrat maut, maka ia akan mendapat indulgensi yang sama” (B.H. II, 129). Selain itu Tuhan juga menjanjikan “Semua jiwa yang akan memuliakan kerahimanKu dan menyebar luaskan devosi itu, serta berusaha supaya jiwa-jiwa yang lain juga berharap pada kerahimanKu, ketahuilah jiwa jiwa itu pada jam kematiannya tidak akan ketakutan. KerahimanKu akan melindungi mereka pada jam perjuangannya yang terakhir” (B.H. V, 124).

Kita semua tahu, apapun telah dilakukan Tuhan untuk menyelamatkan manusia. Masihkah kita sanggup menolak tawaranNya ? Mari kita persiapkan jiwa kita untuk menyongsong kedatanganNya yang kedua kali. Karena Tuhan sendiri berpesan “Selama masih ada waktu semoga mereka berlari ke Sumber KerahimanKu. Semoga mereka mengambil manfaat dari darah dan air yang mengalir untuk mereka” (B.H. II, 229 ). Jangan sampai kita seperti yang dikatakan Tuhan “ Sungguh sungguh miskin mereka yang tidak mempergunakan mukzizat kerahiman Ilahi ini. Kemudian kamu akan berteriak teriak, tetapi sudah terlambat “ (B.H. V, 60).

Dan bila anda berminat untuk mengenal lebih lanjut mengenai devosi ini. Hubungi sekretariat PDKI Paroki Hati Kudus Yesus  Jl. Taman Bintoro 3-5 Surabaya. Telp. 5611842.

Jiwa jiwa tak akan mendapat pengampunan sebelum mereka meminta dengan penuh harapan kepada KerahimanKu.

Oleh : Theresia Margaretha


1 Response to “Paguyuban Devosi Kerahiman Ilahi”


  1. 11/01/2010 at 21:51

    very nice to blogs tanks site admin


Leave a reply to Dini Forum Cancel reply